Pages

17.2.15

Perjalanan

Andai saja dari awal kita sadar bahwa hidup kita di dunia ini adalah sebuah perjalanan panjang, mungkin kita tak akan banyak menghabiskan waktu untuk mampir ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak perlu kita kunjungi. Perjalanan yang panjang membutuhkan rencana. Maka duduklah sejenak. Merenung. Berpikir. Mau kemana tujuan kita?

Nantinya, kita akan tahu kondisi seperti apa yang kita inginkan di penghujung hidup kita. Hidup seperti apa yang ingin kita jalani. Kita juga akan tahu bagaimana caranya kita menuju tujuan itu. Apakah lewat darat, laut, atau udara. Apakah dengan pesawat, kapal, atau kereta.

Kita pun akan tahu apakah nanti kita butuh teman perjalanan. Orang-orang dengan tujuan yang sama suatu hari akan dipertemukan. Mereka mungkin akan satu bangku duduk di kereta. Tidak perlu memaksakan diri mencari teman seperjalanan. Mungkin akan ada teman yang mau duduk sebangku dengan kita karena ternyata tujuan perjalanan kita sama dengannya. Mungkin juga ternyata sudah ada orang yang duduk di bangku sebelah kita yang akan menjadi teman seperjalanan. Teman baru, yang mungkin belum kita kenal rupa, tutur, dan lakunya.

Bagaimana jika ternyata tak ada yang mau menemani? Tetap genggam mimpi kita, terus berjalan ke arahnya. Seharusnya kita tahu apapun yang kita miliki dan tidak miliki adalah yang terbaik untuk kita. Dan seharusnya kita tahu, orang yang bisa bersama kita adalah orang yang memang ingin berjalan dengan kita, mengiringi langkah kita sama panjang-pendeknya. Bukan lebih cepat. Bukan lebih lambat. Apalagi lain tujuan.

Andai saja dari awal kita sadar.


No comments:

Post a Comment