Pages

24.11.12

Sepotong Nostalgi Masa Lalu


Tulisan ini pernah saya muat dalam notes facebook saya. :)


Jurangmangu, 17 November 2010
10:03 PM

Lampu belajar, kipas angin, dan secangkir susu.


RASANYA rindu memang tak dapat diterka datangnya. Lima menit yang lalu saya mencoba membuka buku Pengantar Ilmu Hukum, menyalakan lampu belajar, dan mulai berencana mengerjakan tugas. Tetapi, sepercik nostalgia datang dalam pikiran saya. Lama-lama percik-percik tersebut berkumpul menjadi lautan kerinduan yang saya rasakan sekarang. Bermaksud berbagi, agar saya tidak terlanjur tenggelam di dalamnya, saya tuliskan sedikit ingatan-ingatan nostalgi ini.


1.    Koridor graha—RKB

SEMPAT tadi terlintas gambaran visual koridor kita di kepala saya. Tegel rapat, tiang-tiang penyangga, dan batu-batuan. Siswi berjalan berpasangan, langkah seirama, memakai jaket almamater biru tua dan diterangi remang lampu malam. Di kiri ada lapangan track dan sedikit bintang-bintang. Kemudian percakapan berlangsung di sana, di antara tiang-tiang koridor. Percakapan tentang apa saja: tentang mimpi, tentang cita, tentang angan, bahkan tentang cinta rahasia. Mungkin jika kita berjalan di antara tiang koridor itu lagi, akan kita dengar bisiknya tentang cerita kita di masa lalu.

2.    Graha putri

ENTAH mengapa ingatan saya selalu berawal dari lantai. Tegel, porselen, keramik. Keramik di lantai graha, satu perspektif. Ada kita yang dulu turun dari tangga, sedikit berlari, menuju ruang belajar.
Mengambil cangkir, mengisi air panas dari dispenser, menyeduh kopi.
Duduk di bangku dengan kaki di lipat, membaca buku, mengantuk, tertidur.
Dan ketika dibangunkan teman, ruangan sudah gelap, sudah saatnya apel malam. Di waktu berikutnya, yang membangunkan dari tidur bukanlah teman, tetapi Bu Katherine Her, yang waktu itu menjadi wali graha. Akhirnya dihukum menjadi pemimpin apel.

Malam di graha tak dapat dilupakan. Suara keciplak-kecipluk sandal jepit, berpadu dengan lagu pop dari laptop. Deru air dari binatu, bersatu dengan melodi keyboard dari jemari Reny.
Atau Sela.
Atau Laura.
Atau Nunu.
Atau... ah, keyboard umum untuk siapa saja.

Pendar putih lampu di plafon kena wajahmu juga saat kamu sedang bercanda, bercerita, berdendang. Pergi ke lobi, satu sofa sedang ditiduri. Di sebelahnya, ada tumpukan selimut, sprei, dan handuk sisa yang belum diambil setelah dilaundri.Setelah itu berputar kembali. Suara keciplak-kecipluk sandal jepit berpadu dengan lagu pop dari laptop. Deru air dari binatu bersatu dengan melodi harmonis keyboard. Kemudian berbelok ke tangga, naik, meninggalkan suara-suara tadi. Malam di graha memang tak dapat dilupakan.

3.    RKB

“PERHATIAN kepada seluruh rekan siswa, diharap mengisi tempat yang masih kosong.”

“Mur... mur... mur...”

“Perhatian ulangan....”

“Makan malam mulai, seluruh siswa, duduk siaaaaaaaaap grak!”

“Itadakimaaasu!”

“Maaf, kak, izin bertanya....”

– nasi putih – nasi goreng – nasi kuning – rolade – telur mata sapi – rawon – sayur jamur – tempe bacem – ikan lele – gudeg – capcay – ayam goreng tepung – sosis – kerupuk – pisang – blackforest – susu bendera coklat & stroberi –

“At ease....”

“Terima kasiiiiih....”


4.    Ruang kelas

PAK Pius. Bu Katherine. Bu Susi. Bu Wiwid. Pak Edi. Pak Henang. Bu Rina. Bu Era. Bu Ida. Bu Mumpuni. Bu Tuti. Pak Yo. Pak Arif. Pak Amin. Pak Parwinando. Muridnya Pak Parwinando.

-    Maaf bagi Bapak/ Ibu yang namanya belum saya tulis –

Kegiatan belajar-mengajar di TN. Siswa-siswi, bertas punggung putih dengan inisial nama dan nomor siswa. Papan tulis hitam dan putih, kapur dan spidol. Kemudian ada rumus relativitas atau pun probabilitas yang dicatatkan di sana, di buku tulis saya juga. Jika bosan, saya gambar dan saya corat-coret buku tulis. Tetapi, tahukah kamu, kadang saya menulis sebuah inisial nama di antara gambar-gambar abstrak itu, mencocok-cocokkan dengan inisial nama saya, dan saya gambar hati di antaranya?


Potongan ingatan yang lain: Balairung, komplek rumah pamong, boulevard.

Kawan, aku rindu kalian semuaaaaa >.<



9.11.12

Back to Childhood

Finally I started to learn digital coloring yesterday. Before this, I've always colored the drawings with one layer, no effects, no tricks. Most of them are just because I was "kepepet" to color the drawing. I was impressed by my friend's drawing & planed to learn it after midterm exam (I bought a sketchbook after the last exam finished XD). After learn some tutorials (it really helps me a lot!), here we go, these are my drawings.

I've made 2 drawings, used SAI Paint Tool. The first one pic was taken from my old archive on deviantart. I tried to paint it with mouse & it was difficult to get steady line in the first try.

Smiley Girl - original pic was taken from my old archive

Today, I also made one. After the first try last night, I got an idea how mouse user like me can get the tidier drawing. I tried to soften the shade too. Yeah, still not as tidy as the expert, but it's getting better. :)

Full Moon Miki - I tried to draw & paint her XD
Drawing & coloring like this make me feel like I am back to my childhood, haha. Btw I still have several tasks to do before the deadline (both school & WK). Seems I wanna get those tasks after I post this.
Semangat! (҂'̀⌣'́)9