Pages

31.10.15

Mencintai & Dicintai (2)

Tiga perempuan sedang berbincang-bincang di suatu ruangan.

A: Kalian berdua, jika harus memilih salah satu, lebih pilih mana, mencintai atau dicintai?
B: Tentu saja dicintai. Tak ada beban. Tak ada rasa sakit.
A: Hahaha, memang itu pilihan yang sedikit egois, tetapi realistis. Bagaimana dengan kau?
C: Aku juga lebih pilih dicintai. Perempuan akan lebih mudah jatuh cinta kepada orang yang mencintainya.
A: Aku rasa benar pendapatmu. Bahkan, mungkin bukan perempuan saja. Manusia pada kodratnya yang paling manusiawi memang mengetahui perasaan cinta dari dicintai terlebih dahuluoleh Tuhan, orang tuanya, kakek, nenek, paman, bibi, dan lainnyabaru belajar mencintai.
C: Iya. Mencintai pasangan kita juga dapat kita atur sendiri, sedangkan membuat orang lain mencintai kita, itu di luar kuasa kita.
B: Dan laki-laki, cenderung punya perasaan ingin berjuang mendapatkan cinta perempuan. Klop. Cocok. Saling melengkapi. Perempuan mana yang tidak ingin diperjuangkan oleh laki-laki? Walaupun aku yakin idealnya tentu saja keduanya saling mencintai.
C: Lalu bagaimana dengan kau sendiri?
A: Awalnya aku kukuh pada idealismeku untuk mendapatkan kondisi ideal, saling mencintai di saat janji pernikahan diikrarkan. Tetapi, setelah kupikir-pikir, dicintai terlebih dahulu juga merupakan pilihan menarik.

Mereka terkikik-kikik bersamaan.



2 comments: